HUKUM KEKEKALAN ALAM
KERINGAT SETARA KEHIDUPAN
TAHU TAHU, UANGKU TAK BERHARGA LAGI,
...KEMARIN DULU, MASIH TERASA BISA MENGHIDUPI,
WALAU PAS PASAN, TAK TERLEBIHKAN APALAGI PENUHI KEINGINANNYA,
TAK TAHU SAATNYA KAPAN MULAI, YANG JELAS TAK TERASA
TAK ADA TANDA TANDA , SEPERTI BADAI YANG DATANG TIBA TIBA,
LAYAKNYA TERPUTING ANGIN PUTING BELIUNG DI SEKELILING KITA,
SEMUA SERBA TIBA TIBA DAN MENDADAK, TAK TERENCANA,
BAJUKU TERASA GATAL MENEMPEL DI KULITKU,
TAK MAMPU SISIHKAN UNTUK SEDIAKAN DITERJEN PEMBERSIH BAJU,
SEKETIKA, KULIHAT BAJUKU LUSUH SUDAH LAYAK DI CAMPAKKAN,
TETAPI TOH MASIH MELEKAT SAJA DI TUBUH, TAK TERGANTIKAN,
ENTAH KAPAN BISA LAGI PENUHI KEBUTUHAN DENGAN SEDIKIT UANG PENGHASILAN,
TAK JUGA MENYESUAIKAN MELAMBUNGNYA HARGA HARGA KEBUTUHAN,
MEMANG SUDAH TAK ADA LAGI YANG BISA MEMBERI GAMBARAN SOLUSINYA,
KENAPA , UANG KAMI SEMAKIN TAK ADA BUNYINYA,
TAK ADA YANG MAMPU MENGERTI DAN MERASAKAN YANG DIRASA RAKYAT KEBANYAKAN,
KENAPA, DAYA BELI KAMI SEMAKIN MEROSOT, TAK TERTAHANKAN,
KERINGAT KAMI SEMAKIN TAK BERHARGA DAN TAK ADA NILAINYA,
TUK MEMENUHI SEKEDAR SUAPAN SEDERHANA TAK ADA GIZINYA,
SUDAH SEMALAMAN KUKERJAKAN APA YANG BISA,
TETAPI MASIH JUGA BELUM TUNTAS KERINGAT INI MEMBAYARNYA,
MASIH TERSISA KEWAJIBAN YANG MESTI DI BAYAR KEMUDIAN,
ENTAH KAPAN BISA MEMBAYAR DAN MELUNASINYA,
TIBA TIBA, KAMI BERSAMA SAMA ANAK NEGERI, MISKIN, MELARAT, PAPA,
SARAT DENGAN HUTANG YANG TAK TERBAYARKAN UNTUK WAKTU YANG SANGAT LAMA.
SEMENTARA KERINGAT KAMI SEMAKIN TAK BERHARGA,
TERPERAH SEMUA TAK PERNAH BISA MEMBAYAR YANG DIBUTUHKANNYA,
KENCINGPUN SUDAH TAK BISA, AIR SUDAH TUMPAH JADI KERINGAT SEMUANYA,
ENTAH KAPAN,KERINGAT KAMI KAN BISA TERHARGAKAN SEPANTASNYA HUKUM KEKEKALAN,
SETARA YANG DI KELUARKAN DENGAN YANG DIMASUKKAN
KAMI HANYA MENUNGGU, TANGAN2 TUHAN KAN MENURUNKAN PERTOLONGAN,
KERINGAT HAMBA CIPTAANNYA MENJADI KEMBALI TERHARGAKAN
SEMOGA KUN FAYA KUN KAN TERSABDAKAN,
MERUBAH HIDUP INI, KEMBALI KEPADA SUNATULLOH,
SETARA YANG DI KELUARKAN DENGAN YANG DI MASUKKAN
TAK ADA SATU DAN SESUATUPUN KEKUATAN, SELAIN KEKUATAN ALLOH SEMATA,
JAKARTA, 27 SEPTEMBER 2010
ZEN MUTTAQIN
KERINGAT SETARA KEHIDUPAN
TAHU TAHU, UANGKU TAK BERHARGA LAGI,
...KEMARIN DULU, MASIH TERASA BISA MENGHIDUPI,
WALAU PAS PASAN, TAK TERLEBIHKAN APALAGI PENUHI KEINGINANNYA,
TAK TAHU SAATNYA KAPAN MULAI, YANG JELAS TAK TERASA
TAK ADA TANDA TANDA , SEPERTI BADAI YANG DATANG TIBA TIBA,
LAYAKNYA TERPUTING ANGIN PUTING BELIUNG DI SEKELILING KITA,
SEMUA SERBA TIBA TIBA DAN MENDADAK, TAK TERENCANA,
BAJUKU TERASA GATAL MENEMPEL DI KULITKU,
TAK MAMPU SISIHKAN UNTUK SEDIAKAN DITERJEN PEMBERSIH BAJU,
SEKETIKA, KULIHAT BAJUKU LUSUH SUDAH LAYAK DI CAMPAKKAN,
TETAPI TOH MASIH MELEKAT SAJA DI TUBUH, TAK TERGANTIKAN,
ENTAH KAPAN BISA LAGI PENUHI KEBUTUHAN DENGAN SEDIKIT UANG PENGHASILAN,
TAK JUGA MENYESUAIKAN MELAMBUNGNYA HARGA HARGA KEBUTUHAN,
MEMANG SUDAH TAK ADA LAGI YANG BISA MEMBERI GAMBARAN SOLUSINYA,
KENAPA , UANG KAMI SEMAKIN TAK ADA BUNYINYA,
TAK ADA YANG MAMPU MENGERTI DAN MERASAKAN YANG DIRASA RAKYAT KEBANYAKAN,
KENAPA, DAYA BELI KAMI SEMAKIN MEROSOT, TAK TERTAHANKAN,
KERINGAT KAMI SEMAKIN TAK BERHARGA DAN TAK ADA NILAINYA,
TUK MEMENUHI SEKEDAR SUAPAN SEDERHANA TAK ADA GIZINYA,
SUDAH SEMALAMAN KUKERJAKAN APA YANG BISA,
TETAPI MASIH JUGA BELUM TUNTAS KERINGAT INI MEMBAYARNYA,
MASIH TERSISA KEWAJIBAN YANG MESTI DI BAYAR KEMUDIAN,
ENTAH KAPAN BISA MEMBAYAR DAN MELUNASINYA,
TIBA TIBA, KAMI BERSAMA SAMA ANAK NEGERI, MISKIN, MELARAT, PAPA,
SARAT DENGAN HUTANG YANG TAK TERBAYARKAN UNTUK WAKTU YANG SANGAT LAMA.
SEMENTARA KERINGAT KAMI SEMAKIN TAK BERHARGA,
TERPERAH SEMUA TAK PERNAH BISA MEMBAYAR YANG DIBUTUHKANNYA,
KENCINGPUN SUDAH TAK BISA, AIR SUDAH TUMPAH JADI KERINGAT SEMUANYA,
ENTAH KAPAN,KERINGAT KAMI KAN BISA TERHARGAKAN SEPANTASNYA HUKUM KEKEKALAN,
SETARA YANG DI KELUARKAN DENGAN YANG DIMASUKKAN
KAMI HANYA MENUNGGU, TANGAN2 TUHAN KAN MENURUNKAN PERTOLONGAN,
KERINGAT HAMBA CIPTAANNYA MENJADI KEMBALI TERHARGAKAN
SEMOGA KUN FAYA KUN KAN TERSABDAKAN,
MERUBAH HIDUP INI, KEMBALI KEPADA SUNATULLOH,
SETARA YANG DI KELUARKAN DENGAN YANG DI MASUKKAN
TAK ADA SATU DAN SESUATUPUN KEKUATAN, SELAIN KEKUATAN ALLOH SEMATA,
JAKARTA, 27 SEPTEMBER 2010
ZEN MUTTAQIN
Oleh : Zen Muttaqin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar